Redaktor : Ustadzah Sutik, S.Pd
SMP Al Furqan Jember- Manusia dilahirkan sebagai makhluk yang senantiasa berkebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhannya itu manusia melakukan kegiatan produksi dan distribusi barang-barang yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidupnya. Tidak hanya hanya kebutuhan primer (sandang, pangan, papan), tetapi juga kebutuhan sekunder (kebutuhan tambahan) pun selalu diproduksi untuk memenuhi keinginan manusia yang senantiasa bertambah dan beragam dari waktu ke waktu.
Sebagai makhluk yang berkebutuhan, sebaiknya kita tidak hanya bertindak menjadi konsumen saja, namun adakalanya juga kita juga harus menjadi manusia yang produktif dan inovatif menciptakan barang-barang yang pastinya kreatif dan bernilai ekonomi atau biasa dikenal dengan ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep pada era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Ekonomi kreatif mulai digaungkan mulai tahun 2006 di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Kehadiran ekonomi kreatif diharapkan dapat membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Ekonomi kreatif pun mulai dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah menengah pertama. Tujuannya adalah untuk menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan pada generasi muda.
Di SMP Al Furqan Jember khususnya siswa kelas 9 mulai dikenalkan dengan konsep ekonomi kreatif. Ustadzah Dwi Wahyuningtyas atau akrab disapa ustadzah Tyas ini mulai menggaungkan ekonomi kreatif kepada siswa guna untuk menumbuhkembangkan kreatifitas dan jiwa wirausaha.
Lampion dari stik es krim dan bunga berbahan dasar plastik adalah proyek yang harus diselesaikan siswa pada tahun pembelajaran 2022 ini. Berbagai bentuk lampion dan bunga plastik dikreasikan dengan kreatif oleh para siswa. Di akhir pembuatan barang tersebut, barang dikemas dengan plastik atau mika, sehingga menambah keestetikan dan meningkatkan nilai jual barang.
“Tujuan dari mengajarkan ekonomi kreatif pada siswa adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa. Di era pandemi, untuk mengisi kekosongan aktivitas siswa di rumah, bisa diisi dengan membuat keterampilan dan bisa menjualnya. Lumayan untuk menambah uang jajan siswa,” ucap Ustadzah Tyas selaku pengampu mata pelajaran IPS.