Redaktor : Ustadzah Sutik, S.Pd
SMP Al Furqan Jember – Pembinaan rutin SDI Yayasan Al Furqan Jember yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Maret 2022 kali ini membahas tentang Tauhid Asma’ Wa Sifat dalam surat Al Ikhlas.
Tauhid dalam bahasa Arab merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa “Lā ilāha illallāh” (Tidak ada tuhan selain Allah). Islam mengajarkan bahwa Allah esa (satu) tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu atau serupa. Allah satu dari segi Dzatnya, dengan makna bahwa tidak ada dzat yang serupa dengan Dzat Allah. Karena Dzat Allah bukanlah benda dan tidak disifati dengan sifat-sifat benda, karena Allah-lah yang menciptakan seluruh benda beserta segenap sifat-sifatnya.
Allah juga diakui memiliki kesempurnaan nama dan sifat (sifat perangai dan sifat perbuatan) selain mencipta, mengurus, dan merajai alam semesta; hal ini dibahas dalam tauhid asma wa sifat (keesaan nama dan sifat). Dalam pembinaan kali ini, Tauhid Asma’ Wa Sifat yang dikaji adalah yang ada dalam surat Al Ikhlas. Dalam surah Al Ikhlas merupakan surah yang menyampaikan inti Tauhid.
Sifat Allah yaitu Al-Ahad, disebutkan dalam ayat pertama surat Al-Ikhlas: “Qul Huwallahu Ahad”. Secara arti Ahad memiliki makna Esa, tidak ada satupun yang berserikat dengan Allah. Al Ahad yang berarti menetapkan semua sifat sepurna hanya pantas disematkan hanya kepada Allah. Al Ahad yang menunjukkan bahswa sifat Allah yang paling puncak, sehingga tidak ada yang dapat menandinginya.
Nama Al Ahad juga merupakan bentuk bantahan kepada orang musyrik dan seluruh penganut ajaran menyimpang yang tidak memuliakan Allah. Bahkan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sektu dalam berbuat syirik.
Sedangkan dalam ayat ketiga surah Al Ikhlas berbunyi: “Lam yalid wa lam yụlad” yang artinya Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dengan adanya ayat ketiga ini berarti menandakan bahwa Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan.